A. Perbedaan Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Sebelum memaparkan
periodisasi atau sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, pertama-tama janganlah
kita kacaukan antara pengetahuan (pengetahuan biasa atauknowledge)
dengan ilmu pengetahuan (science). Harus dipahami bahwa ada perbedaan
antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan agar tidak terjebak pada kesalahpahaman
mengenai keduanya, sehingga kita bisa memahami dengan mudah dan benar apa yang
dimaksud dengan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dalam makalah ini.
Ilmu pengetahuan diambil
dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari dari bahasa Latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pada perkembangan selanjutnya pengertian ilmu
mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.
Dalam bahasa Jermanwissenschaft. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan
terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan
yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan
pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan
ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode
dan mekanisme tertentu. Jadi ilmu
lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak berarti semua ilmu adalah
pengetahuan. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.
Uraian singkat di atas
menggiring kita pada kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan di
sini adalah ilmu bukan pengetahuan. Ilmu
beraneka-ragam. Maskoeri Jasin membagi ilmu pengetahuan ke tiga kategori besar. Pertama, Ilmu
Pengetahuan Sosial yang meliputi psikologi, pendidikan, antropologi, etnologi,
sejarah, ekonomi, dan sosiologi. Kedua, Ilmu Pengetahuan Alam yang meliputi fisika,
kimia, dan biologi (botani, zoologi, morfologi, anatomi, fisiologi, sitologi,
histologi, dan palaentologi). Ketiga, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang
meliputi geologi (petrologi, vulkanologi, dan mineralogi), astronomi, dan
geografi (fisiografi dan geografi biologi). Karena luasnya cakupan ilmu
pengetahuan, dalam makalah ini penulis hanya memfokuskan pada sejarah
perkembangan sebagian ilmu dari masa ke masa yang terekam oleh
literatur-literatur sejarah yang ada dan menyebutkan sebagian tokoh serta
karya-karya monumental di balik penemuan teori ilmu dan pengembangannya.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Terlepas dari adanya
pelbagai perbedaan para ahli dalam mendefinisikan termsejarah, penulis lebih sependapat dengan apa yang ditulis oleh Mohammad
Amien Rais, bahwa sejarah adalah kontinuitas antara masa lampau, masa sekarang
dan masa depan. Dalam menela’ah sejarah, hal ini dapat dilihat dari segi kronologis dan geografis, yang
bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan
memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian
periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan dalam jumlahnya dalam
berbagai literatur. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan secara
mudah, disini telah dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau pembagian secara
garis besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.
1. Zaman Pra
Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era
ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Zaman Batu
Tua
Zaman batu
tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun
SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah
mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat
sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak,
dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan
sistem trial and error (mencoba-coba
dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how. Pada
zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba.
Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara
jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah
peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.
b. Zaman Batu
Muda
Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad
100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat
signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan
membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung.
Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
Pada zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam
mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India ,
dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip),
segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam sebagai nilai
tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic
Writing), dan zodiac.
c. Zaman
Logam
Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada
zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai
perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam
didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih
mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada berupa didominasi dengan
alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi
karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah
karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai
kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan
manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan
berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu,
yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya
dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.
2. Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah,
tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya
peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah
ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian
bangsa Yunanilah yang menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar
abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu
sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap
menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan
terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa
ini, yaitu :
a. Thales (624-545 SM) dari Miletus
Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosokpertama dari tridente Miletus yaitu Thales
yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan
segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan muhibah.
Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah
filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat
utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos
(daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunaniyang
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan
salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah
sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun
fakta di dalam teorema ini telah
banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan
kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara
matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang
disebut Pythagoras Society. Selain
itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan,
pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari
tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles.
Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar
Aristoteles. sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah
metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang
banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates
dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat
secara umum.
d. Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah
murid Socrates dan guru
dari Aristoteles.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis
besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan
banyak dialog di mana Socrates adalah
peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya
mengenai ide.
Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia
ideal semuanya sangat sempurna.
e. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid
dari Plato dan guru
dariAlexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang
Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia
merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikanspesies-spesies biologi
secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik,
Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk
demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah
logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles
adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive
reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari
setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian
ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive
thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan
yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Selain
nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546
SM) dengan diktum falsafinya
bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena
tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu
generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang
awal ada adalah udara.
Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki
dengan udara.Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai
dasar materi,
sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles(484-424
SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat
bahwa materi terdiri
atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu
unsur lagi yang ia sebut cinta (philia).
Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke
unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika
dan biologi pada abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM-212 SM) ia
adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyurberbangsa Yunani. Archimedes, dianggap
sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan
pada temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol (yang
didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja), dan ulir
penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari,
bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang
matematika, penemuannya terhadap nilai p (phi)lebih
mendekati dari ilmuan sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental,
ia kemudian dijuluki sebagai, “Bapak IPA Eksperimental”.
3. Zaman Pertengahan
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena
awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut
dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan
tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang
ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan
aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada
agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas
keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla
Theologiae(Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada
masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai
pegangan.
Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan
justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW
pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan
filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai
abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di
Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) danConfucius (konsep
kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan
di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya
karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman
Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan
eksperimen, yaitu:
a. Roger Bacon (1214 M - 1294 M), juga
dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis(guru yang
sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang
meletakkan penekanan pada empirisme,
dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di
dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian
akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk
mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai
pelopor empirisme
b. Thomas Aquinas (1225 M -1274 M) adalah
seorang filsuf dan ahli
teologi ternama dari Italia.
Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen.
Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi).
Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar
Melawan Orang-Orang Kafir)”
c. Gerard van Cremona (1114 M -1187 M), adalah
seorang penerjemah Arab karya
ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan
sekitar 70 bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa
Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani dan
karya-karya lain.
d. Giovanni Boccaccio (1313 M -
1375 M) adalah seorang Italia penulis
dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato danTeseida, Filocolo, sebuah
versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah
puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja,
memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga
dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341,
menyelesaikan lima puluh canto puisi
alegoris Amorosa visione di 1342 M,
dan Fiammetta di 1343 M.
Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya
karya penting lainnya adalah Corbacci.
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan
Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam.
Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh
ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu. Dengan berkembanganya
pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan
dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
a. Al-Kindi (801 M-873 M), bisa dikatakan merupakan
filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya
dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari
berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan
politik.
b. Al-Farābi (870 M-950 M) adalah seorang komentator
filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di
berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-farabi telah
membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang
musik, kitab al-Musiqa. Selain itu, karyanya yang
paling terkenal adalah al-Madīnah
al-Fadhīlah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang
pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang
paling baik menurut pemahaman dengan hukum Ilāhian Islam.
c. Al-Khawārizmi (780 M-850 M), hasil pemikiran berdampak
besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, al-Jabar, selain itu
karyanya adalah al-Kitāb
al-Mukhtasar fi Hisab Al-jabr Wa’al-Muqalaba (buku
rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat al-Ardh (Pemandanganan
Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
d. Ibnu Sina (980 M-1037 M) di kenal sebagai
Avicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter.
Bagi banyak orang beliau adalahbapak pengobatan modern dan masih
banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di bidang
kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
e. Al-Ghazāli (1058 M-111 M) adalah seorang filsuf dan
theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya
beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab al-Munqidih
min Adh-Dalāl, al-Risālah
al-Quadsiyyah, dan Mizan al-Amāl.
f. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di
sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia).
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam
bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume. Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd
lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat
Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di
Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada
sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang menentang keabadian
dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional, para pengagumnya
pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme
Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai
membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya
yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.
g. Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M), adalah seorang
sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu
historiografi, sosiologi dan ekunomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (pendahuluan).
h. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M-815 M), dia
adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
i. Al-Razi (856 M-925 M), yang dikenal dengan nama
Razes. Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu
penelitian al-Kimiatau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia.
Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
j. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai
di barat, dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak
pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada
ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan
teleskop.
k. Al–Battāni (850 M-929 M), memberikan kontribusi untuk
astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battāni juga
meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
Selain dari daftar nama ilmuwan di atas, masih
banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Dalam bidang fiqih ada Imam Hanāfi
(699M-767 M), Imam Mālik (712 M-798 M), Imam Syafi’i (767
M-820 M) dan Imam Hanbali (780 M-855 M) yang besar dengan kitab masing-masing.
Sementara dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al-Hamāwi (1179
M-1229 M) yang mengarang kitab Mu’jam al-Buldan (Kamus
Negara). Ibnu Yunis, yang menggabungkan dokumen-dokumen penelitian yang dibuat
200 tahun sebelumnya dan menyiapkannya untuk tabel astronomi Hakimite. Umar
al-Khayyām, yang dikenal dengan karya kalender Jalali-nya yang
sempurna dan dipakai di Persia untuk penanggalan. Cendekiawan sepertiWill
Durant dan Fielding H. Garrison, kimiawan Muslim dianggap sebagai
pendiri kimia. Abu Rayhan al-Biruni sebagai perintis indologi, geodesi dan
antropologi.
Sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan
perkembangan ilmu mereka. Dari Cina ada salah satu contoh terbaik akan Shen
Kuo (1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan dan negarawan
yang pertama kali menggambarkan magnet-jarum kompas yang
digunakan untuk navigasi, menemukan
konsep utara
sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola, penglihatan tabung, dan clepsydra, dan
menggambarkan penggunaan drydocks untuk
memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah,
atau geomorfologi. Ada juga Su
Song (1020 M - 1101 M) juga seorang astronom yang
menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi dengan
subyek terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan besar astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088.[24]
4. Zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad
17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir
kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk
berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama. Tokoh-tokoh ilmuwan yang
berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a. Nicolaus
Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekunom
yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat di matahari).
b. Galileo
Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia
yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan
antara lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai
observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya
seperti yang kita kenal sekarang.
c. Tycho
Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai
astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol
di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya
pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
d. Johannes
Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia
paling di kenal melalui hukum
gerakan planetnya. Kepler
juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang
dalam buku Supplement
To Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang
pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e. Fancies Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang
filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya-karyanya antar lain membangun dan
mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut
metode Baconian.
5. Zaman
modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M.
Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung
hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya
penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, ada tiga
sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan
pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan
negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya
Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga
dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya
berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini
adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson.
Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a. Isaac
Newton (1643 M-1727 M ), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga
hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga
abad ini.
b. Rene
Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu filsafat Modern” dan “Bapak
matematika modern”. Pemikirannya
yang menggunakan revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang
berfikir.
c. Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah
seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori
evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent)
dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling
menggemparkan adalah “Nenenk moyang
manusia adalah kera”.
d. Joseph
John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang
membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan
listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan
sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan
menggunakan sinar positif.
Selain pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang
peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat
julukan “Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi
yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli
matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada
pembangunan mekanis kalkulator. Kemudian dari
perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang mengusung “Filsafat
Positivisme” dengan
karyanya Cours De
Philosophie Positive (Uraian tentang
filsafat positivisme). Istilah dari “positif” ini sebagai sesuatu
yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.
6. Zaman
Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga
saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan
spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang
fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para
filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang
membentuk alam semesta.
Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan
hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan
banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat
perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20
adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14
Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18
April 1955 (umur 76 tahun). Alberth Einstein adalah seorangilmuwan fisika. Dia
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dankosmologi. Dia
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya
bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang
lain berupa gerak Brownian, efek fotolistrik,
dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di artikel pertamanya di tahun1905 bernama “On the
Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles
Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup
penelitian tentanggerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena,
yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia
pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan
eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan
pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial.
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada
zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA,“rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick danRosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan
genetik untuk
mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom(dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
Pada tahun yang sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses primordial, yang merupakan unsur dasar
protein, sederhana asam
amino, bisa dibangun
sendiri dari
molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang
menjelaskan teori kuantum sebelumnya. Kemudian ada
juga pengamatan olehEdwin Hubble pada tahun 1929 bahwa
kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak, mengarah
pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big
Bang oleh Georges Lemaitre.Pengembangan bom
atom di era “Sains Besar” selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom
atom. Meskipun
proses itu dimulai dengan penemuansiklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di bidang Geologi yang paling fenomenal adalah
teori “pergeseran benua” oleh Alfred Wegener. Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an, data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan
pada tahun 1970.
Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi
berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir
olehnusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin
Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat
Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar
Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR,
USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan terbaru di
bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber lain telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan
penemuan Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di
University of California Berkeley. Keberhasilan
itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem elektronik dengan efisiensi
energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa
mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada
jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali
dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik,
ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah
dan cepat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar